Saturday, July 31, 2010

lanjut yah...

Aku yang “SAKIT” ini tak sanggup jika harus selamanya berada dalam ruangan yang penuh tanda tanya ini. Aku gak tahu harus melangkah kemana, walaupun sebenarnya Aku ingin sekali untuk menjauh dari bayang-bayang Gay ini. Namun sulit buat Aku untuk mencari pintu keluar, karna semakin kuat saja dorongan untuk mengenal lebih jauh dunia ini. Aku gak tahu kemana harus mengambil langkah.

Hari-hariku Aku jalani dengan biasa-biasa saja, gak pernah aku meperlihatkan jati diriku yang sebenarnya. Aku berusaha untuk terlihat seperti laki-laki pada umumnya. Dekat dengan teman laki-laki maupun perempuan bukan hal yang sulit buat aku. Gak tahu nantinya jika mereka tahu kalau aku Gay. Aku mungkin sedikit terlihat sebagai seorang pendiam, namun itu berlaku buat orang-orang tak begitu aku kenal. Jika dengan teman-teman yang memang sudah aku kenal betul dengan mereka maka aku berubah menjadi pribadi yang humoris, ramah, dan selalu aktif. Heheheheheh . . . . . .

Masa kecil aku sama seperti pada anak-anak lainnya, bedanya aku ini manja dan dimanjakan pula oleh kedua orangtua juga orang-orang di sekitarku. Di kelas 2 SMP aku sudah merasa suka pada seorang cewek, yang kemudian ia menjadi pacar pertamaku. Tak lama setelah aku menjalin hubungan dengannya. Ada seorang teman cowok ku yang mengatakan kalau ia suka padaku, namun memang usiaku belum cukup buat mengerti benar apa itu Gay, Aku gak tahu kalu ia benar-benar suka padaku. Maka aku gak dengarkan semua yang ia katakan. Setelah kejadian itu semua berjalan seperti semula.

Setelah beberapa bulan ia kembali mengatakan rasa sukanya padaku, saat itulah aku tahu kalau memang ada orang-orang Gay didunia ini. Aku merasa takut kala itu, maka aku segera menjauh darinya. Walau gak jauh-jauh amat, kan masih satu sekolah juga, intinya aku gak lagi dekat dengannya. Meskipun aku menjaga jarak dengannya , namun tak aku ceritakan tentang ia yang sebenarnya pada orang lain., aku juga kasihan padanya, biarlah semua aku dan ia yang tahu.

Disisi lain aku juga berpikir bagaimana ia bisa menpunyai rasa suka pada sesama pria. Dan aneh bagiku saat itu pula aku merasa aku juga sama dengannya. Aku gak tahu kenapa aku mulai merasakan tertarik pada sosok guru laki-laki yang ada di sekolahku. Aku gak mengerti apa yang aku rasakan kala itu, tapi yang jelas aku ingin selalu memandang tubuhnya yang berisi meski gak terlihat berotot. Wajahnya terlihat sangat menarik, dengan kumis dan jenggot yang terlihat rapi, Auranya begitu mempesonaku.

Aku selalu membayangkan bagaimana kalau aku bisa melihat seluruh bagian tubuhnya tanpa pakaian yang melekat di tubuhnya. Aku gak tahu kenapa aku berpikir begitu, aku bingung, namun semuanya aku pendam dalam-dalam. Setelah menyelesaikan stku di SMP aku melanjutkan tingkatan selanjutnya di sebuah sekolah masih di kotaku saja. Aku sudah melupakan semua kejadian SMP itu, Meski tak mudah aku lenyapkan rasa suka ku pada sesama jenis.

Masa SMA aku jalani sebagaimana remaja lainnya, seperti dalam percintaan, aku menjalin hubungan dengan perempuan yang memang suka padaku, namun disisi lain rasa suka ku pada sesama jenis terus membayangiku. Dan kala itu aku merasa perasaan suka sesama jenis lebih besar daripada lawan jenis. Dan aku merasa perasaan suka perempuan bukan perasaan aku sebenarnya, aku merasa berpacaran dengan lawan jenis hanya sebuah topeng untuk menutupi diriku yang Gay. Aku semakin bingung saja dibuatnya.

Semua tetap aku jalani seperti biasa tanpa memperdulikan kalau aku suka pada bapak-bapak guruku. Gak tahu kenapa kalau dekat dengan bapak-bapak guruku lebih terasanya indah dari pada dekat dengan pacarku (perempuan) sendiri. Semakin lama aku merasa telah membohongi perasaan pacarku, maka aku sudahi hubunganku dengan pacarku.

Karena semakin luas lingkungan yang aku singgahi, maka semakin banyak saja pria-pria yang ada dalam pikiranku. Bapak-bapak polisi yang tiap pagi mengatur lalu lintas, mereka jadi obyek nakal mata ku di pagi hari. Aku memang menbenci perasaan ini, namun gak tahu harus berbuat apa. Aku merasa mencari rasa kasih sayang dari laki-laki dewasa, yang mampu membimbing aku menjalani hidup ini.

Aku lelah dengan perasan ini, aku gak tahu kapan aku bisa benar-benar sembuh dari ini semua. Aku gak mau terus berada dalam perasaan ini. Aku ingin segera terbebas dari dunia Gay.

m_zorro@rocketmail.com

Thursday, July 29, 2010

Aku bingung

Namaku ( masih dirahasiakan ), di usiaku yang mulai menginjak 19 tahun ini, Aku merasa membutuhkan tempat yang mampu membuat aku nyaman untuk menumpahkan segala beban perasaan yang tak semestinya Aku rasakan ini. Aku tinggal di sebuah kota kecil di daerah Jawa Tengah. Saat ini Aku mengambil STUDY di salah satu perguruan tinggi swasta dekat kota tempat tinggalku.

Aku sadar Aku berjenis kelamin laki-laki, Aku juga merasa tahu bagaimana laki-laki normal dalam hidup ini. Mereka yang gak tertarik pada sesama jenisnya. Aku tak tahu pasti sejak kapan Aku mulai kagum pada sosok laki-laki yang terlihat gagah. Aku bingung kenapa Aku suka sekali berada didekat laki-laki yang sudah berumur. Gak tahu kenapa ada rasa damai dalam hatiku. Nyaman sekali kalau Aku bisa lama-lama berada disampingnya. Aku gak berharap lebih pada mereka, berada disampingnya saja sudah merupakan kebahagiaan buat aku, meskipun tanpa sepatah katapun.

Gak semua laki-laki berumur juga Aku suka. Mereka yang berpenampilan rapi, jantan, tubuh yang gempal berisi, mereka yang selalu ada dalam pikiran ku. Meski Aku selalu berusaha berontak dari rasa ini. Namun nafsu ini mangalahkanku. Aku membenci perasaan ini. ...

Para POLISI , SATPAM , GURU, serta kaum adam lainnya yang terlihat berwibawa, ramah, sopan dan yang pasti baik hati, mereka yang menjadi pusat perhatianku . Aku memang gak pernah berbuat lebih selain memandang sosok gagah mereka. Aku selalu menyembunyikan perasaanku ini, aku gak mau ada orang yang tau tentang diriku yang sebenarnya, siapapun itu.

Sebelumnya tak pernah ada keinginan buat aku untuk membagi keluh kesahku ini pada siapapun. Aku selalu merasa bahwa Aku pasti sanggup melenyapkan perasaan ini. Sejak masa Puber hingga saat ini Aku terus mencoba untuk keluar dari kegelapan ini. Namun Aku belum berhasil, Aku merasa lelah akan semua ini. Aku pengin sembuh. Aku adalah Laki-laki, Aku pengin seperti yang lainnya., ya.... normal. Yang gak ada rasa tertarik pada sesama laki-laki.

Aku lelah dengan semua ini. Mencoba keluar gak mudah buat Aku. Aku yang berdiri sendiri semakin merasa gak mampu menjauh dari rasa ini. Aku gak tahu apa yang mesti aku lakukan, aku takut nantinya keluargaku, teman-temanku dan orang-orang lain yang ada didekatku akan menjauh setelah mereka tahu aku yang sebenarnya. Setiap saat Aku berpikir bagaimana caranya untuk tak tertarik pda laki-laki lain. Beberapa kali Aku punya pacar cewek, namun dengan mereka Aku merasa gak ada yang istimewa. Aku merasa lebih bahagia di dekat laki-laki kesukaanku.

Mungkin Sebatas ini dulu yang bisa aku bagikan, lain kali akan Aku teruskan , karna aku gak bisa terus memendam perasaan ini dalam hati. Aku butuh kalian, kalian yang mau mendengarkan Aku . . . . . . . . .