Buat yang pernah sangat dekat denganku, buat dia
yang pertama buatku.
Semua bahagia yang pernah kau beri tak kan aku
lepas dari ingatanku, semua nasehat yang kau resapkan pada ku, kan aku dengar
selalu, dan semuanya masih sangat teringat jelas dalam tiap detikku. Hingga
tiap pagi saat aku terbangun dari tidur malamku, kadang masih terasa aku masih
memilikimu....
----------------------------------------------------------------------
Saat Oktober kan segera berlalu, wajahmu semakin
pudar meninggalkanku. kini kumulai langkah baru tanpamu. Berat, namun itulah
yag ada d hadapanku. Meski tertatih namun aku mampu bangkit juga. Hingga di
akhir bulan oktober itu ku kenal seorang yang tak kalah baiknya, yang mulai
membuatku nyaman kembali, membuat ku hidup kembali, dan gak tau kenapa ini
terasa lebih indah, dan aku yakin aku mampu memilikinya. Abang aku mulai
menyayangimu.
Perkenalan yang terlalu singkat mungkin, dan
kalimat yang terlalu sederhana namun
mampu memberi jalan untuk kilta lebih saling mengenal. Ia semangat baru buat
aku. Yang akan ku jaga hingga aku bisa bertatap muka nantinya, saling mengenal
lebih jauh pribadi masing-masing.
Telah cukup lama kita kenal secara maya, akhirnya
ditentukan sebuah waktu untuk kita saling berjabat tangan. Libur tengah
semester kemarin, aku berangkat menuju tempat tinggalnya, dan ku jumpai dia,
abangku yang tengah menungguku di tepi jalan. Kami pulang ke rumahnya, tak jauh
dari jalan utama antar provinsi tersebut di sebuah kota yang cukup besar.
Semua berjalan seperti biasa saja, bagaimana
layaknya dua orang yang terikat oleh sesuatu. Meski kadang banyak konflik,
meski kadang saling curiga, berantem, pihak ketiga, dan kekang-kekangan,
semuanya karena kita saling sayang, karena kita sama-sama takut kehilangan.
Telah cukup banyak pelajaran yang aku dapat dari
orang-orang yang pernah deket denganku, dari temen-temen mayaku, dari semua cerita
gay yang aku baca, sudah cukup mengobati rasa penasaranku yang dulu. Dan satu
lagi, aku telah miliki semua yang pernah aku mimpikan dulu, semua bentuk
perhatian dari seorang kakak atau ayah, yahhh.. aku sudah dapat itu semua
darinya.
Aku merasa telah bosan mengarungi kehidupan dalam
dunia laki-laki ini, ingin aku pergi menjauh dari semuanya, meski kadang harus
melawan desakan untuk mencoba kembali. Aku dah bosan, ingin seperti dulu
sebelum aku kenal seorangpun gay, sebelum aku tahu apa itu gay.
No comments:
Post a Comment